Pakuncen- (05/07/25) Desa Pakuncen ,mempunyai tradisi turun temurun dimana peringatan 10 Muharram dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan seperti membuat ancah, menyembelih kambing yang dilakukan pemerintah desa, bersedekah, Do'a bersama, rembug desa, santunan yatim piatu dan kaum duafa, ziaarah ke makam orang-orang alim, yang dilakukan oleh warga masyarakat dan dilaksanakan secara bersama-sama di balai desa pakuncen pada malam 10 Muharram.
Suran dilaksanakan di balai dusun Krotok desa pakuncen padda malam minggu malam 10 muharram 1447 H. Acara dimulai pada pukul 20.30 wib dan selesai padda pukul 22.30 wib.
Warga desa Paakuncen sangat antusias mengikuti suran baik dari warga dusun Krotok maupun dari warga dusun pakuncen.
Warga Desa Pakuncen lebih mengenalnya dengan sebutan suran. Setiap kepala keluarga yang datang ke acara suran sambil ngetokna. Ngetokna adalah membawa ancah untuk dimakan bersama-sama di acara suran. Ancah sendiri adalah tempe, tahu, telur, daging ayam/sapi, kentang, dll yang dimasak dijadikan satu dengan bumbu kuah kuning dengan parutan kelapa yang disangrai. Warga yang datang ke Balai desa kemudian dibagikan daging kambing oleh pemdes.
Acara suran juga dilaksanakan rembug desa, dan usulan dari warga antara lain bantuan dari desa baik ke perorangan maupun kelompok.
Pemerintah desa Pakuncen bekerjasama dengan fatayat muslimat ranting Pakuncen melakukan kegiatan Santunan yatim piatu dan kaum duafa pada malam tersebut.
Dalam acara tersebut kepala desa Pakuncen menyampaikan. beberapa inforamssi diantaranya; kemajuan SDM desa pakuncen sperti tidak ada pernikahan dibawah 19 tahun, anak-anak usai sekolah selalu melanjutkan pendidikannya, juara 2 desa DRPPA (i Desa Ramah Perempuan, Peduli Anak, dan Pendidikan dalam Festival Bangun Desa Bangun Indonesia Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2025), kenaikan upah kerja sawah dan bangunan, dll.