alno lahir di Wonosobo, 1 September 1956, beliau sudah tiga kali mendaftar mencalonkan diri menjadi kepala desa Pakuncen namun tidak pernah lulus dalam tes, beliau juga merupakan satu satunya kepala desa yang mempunyai istri 2 orang dan sah serta resmi semua/ bukan nikah siri. Sudah tiga kali mencalonkan diri tidak membuat gentar maupun patah semangat beliau untuk kembali dalam mencalonkan diri menjadi kepala desa Pakuncen, pada pemilihan kali ini tidak ada calon lain yang mendaftarkan diri. Berpengalaman dari pemilihan kepala desa sebelumnya yaitu ketika pemilihan kepala desa Heru Suparno melawan blanko kosong yang dimenangkan blanko kosong, maka Malno pada kesempatan kali ini mengambil sikap yaitu mengangkat anak kandungnya sendiri yang sulung bernama Slamet Sukamto untuk mendaftarkan diri mencalonkan menjadi kepala desa Pakuncen. Sehingga kontestan pemilihan kepala desa diikuti oleh satu keluarga yaitu Malno melawan anak kandungya sendiri Slamet Sukamto dan dimenangkan oleh Malno dengan perolehan suara yang mutlak. Berlatar belakang dari seorang yang berprofesi sebagai pelaksana dalam sebuah CV maka kepemimpinan Malno syarat dengan banyaknya bantuan fisik yang diperoleh desa dari pemerintah melalui pengajuan proposal dana APBD maupun aspirasi DPR. Kiprah beliau mulai terlihat setelah setahun beliau memimpin yaitu tahun 2007 melalui Alokasi dana desa (ADD) beliau berani merintis pemasangan pipa saluran air bersih untuk warga dusun Pakuncen seperti yang sudah lama direncanakan ketika jaman kepemimpinan Djamaludin tetapi belum terealisasi karena pertimbangan jarak yang jauh sekitar 2 KM dari desa dan gambaran bayangan biaya yang terlalu besar sehingga dikwatirkan kegiatan tidak bisa terselesaikan. Dan pada tahun 2008 melalui dana ADD beliau juga merintis pemasangan air bersih untuk warga dusun Krotok. Dalam bidang pertanahan telah berhasil terbentuk peta desa melalui program MPBM (Manajemen Pertanahan Berbasis Masyarakat) yang dianggarkan melalui dana ADD tahun 2008 yang jumlah nominal anggarannya cukup fantastis kala waktu itu. Dari segi kesehatan telah membangun PKD ( Poliklinik Kesehatan Desa ) melalui dana PNPM tahun 2009. Dan pada kepemimpinan beliau juga mulai memikirkan solusi pembuangan sampah yang semakin lama semakin dirasa mengganggu terutama dalam hal kusuburan tanah pertanian yaitu dengan mengkoordinir sampah dan menggunakan dana ADD tahun 2010 dibuatkan bak penampung sampah untuk kemudian diangkut ke TPA. Dan selama beliau menjabat pada periode ini mendapat prestasi lunas awal PBB juara 1 tingkat kecamatan selama 6 tahun berturut-turut.